Amorim Enggak Lihat Penalti Fernandes, Takut Gagal Lagi?

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Minggu, 31 Agu 2025 12:30 WIB

Ruben Amorim tidak memandang eksekusi penalti Bruno Fernandes pada menit-menit akhir laga melawan Burnley di Stadion Old Trafford, Sabtu (30/8). Ruben Amorim tidak memandang eksekusi penalti Bruno Fernandes. (Action Images via Reuters/Jason Cairnduff)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, tidak memandang eksekusi penalti Bruno Fernandes pada menit-menit akhir laga melawan Burnley di Stadion Old Trafford, Sabtu (30/8).

Man United kudu memastikan kemenangan perdana pada musim ini hingga menit-menit akhir laga. Setelah skor seri 2-2 hingga waktu normal, pelanggaran Jaidon Anthony kepada Amad Diallo diputuskan layak diganjar penalti.

Fernandes maju sebagai eksekutor, padahal pekan lampau gelandang Portugal itu kandas membobol gawang Fulham lewat sepakan dari titik 12 pas.

ADVERTISEMENT

Kali ini lain cerita. Meski arah bola bisa terbaca kiper Martin Dubravka, Fernandes sukses membobol gawang Burnley. MU menang, suporter bersorak.

Saat detik-detik penalti terlihat Amorim tak menyaksikan eksekusi Fernandes. Mantan pembimbing Sporting itu punya jawaban atas gestur di sisi lapangan.

"Saya suka memandang pemandangan para suporter. Apa nan kudu terjadi kudu terjadi. Saat itu saya berpikir kemenangan bagi kami adalah keadilan. Dan saya tidak berpikir Bruno bakal kandas dua kali secara beruntun," kata Amorim dilansir dari situs resmi klub.

Amorim menyambut kemenangan pertama pada musim ini dengan kemauan memoles anak asuhnya lebih baik lagi.

"Ini sangat penting, tapi kita bakal lihat. Ini tiga poin. Kalau Anda lihat pertandingannya kami semestinya bisa menyelesaikan pertandingan pada babak pertama dan mengontrolnya. Tidak pernah mudah, kami kudu berjuang sampai menit akhir."

"Saya pikir kami membikin rumit diri sendiri. Bagi saya perihal paling krusial adalah tidak peduli apa pun nan terjadi, kami terus mencoba. Kadang kami bermain bagus, terlalu terbuka, terlalu cepat, kehilangan penguasaan bola, tetapi ada upaya di sana," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)

Selengkapnya