Fajar/fikri Juara, Kemenangan Besar Yang Belum Bisa Dibesar-besarkan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

ANALISIS

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia

Senin, 28 Jul 2025 09:20 WIB

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri juara di China Open. Mereka mengukir kemenangan besar nan belum bisa dibesar-besarkan di titik ini. Fajar/Fikri sukses jadi juara China Open 2025. (Arsip PBSI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menunjukkan perihal nan sudah cukup lama lenyap dalam dobel putra Indonesia, penampilan eksplosif dan menyerang penuh dalam laga final. Mereka mengukir kemenangan besar nan belum bisa dibesar-besarkan di titik ini.

Fajar/Fikri langsung menghentak di awal gim pertama. Penampilan full attack nan mereka peragakan betul-betul membikin Aaron Chia/Soh Wooi Yik tak berdaya.

Fajar/Fikri bisa membikin skor jadi 11-2 hanya dalam kurun waktu sekitar lima menit. Pukulan pertama dari Fajar/Fikri ini nan kemudian seolah betul-betul menghantam telak Aaron/Soh tak berdaya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Fajar/Fikri betul-betul bisa menguasai keadaan dengan baik. Aaron/Soh seolah hanya datang di final China Open 2025 sebagai saksi mata terdekat untuk memandang kehebatan langsung Fajar/Fikri di China Open 2025.

Fajar/Fikri mengakhiri pertandingan dengan skor 21-15, 21-14 dalam tempo 35 menit. Sebuah gambaran bahwa laga final ini melangkah cukup nyaman bagi Fajar/Fikri hingga mereka akhirnya berdiri di podium kemenangan.

Keberhasilan Fajar/Fikri juara China Open 2025 tak ubahnya seperti cerita cinderella. Datang sebagai pasangan dadakan, mereka bisa pulang sebagai pemenang.

Fajar dan Fikri dipasangkan sebagai bagian dari upaya mengisi 'waktu senggang' keduanya agar tetap mendapatkan kondisi pertandingan. Dua rekan duet original mereka ialah Muhammad Rian Ardianto dan Daniel Marthin sedang tak bisa bertanding di bulan Juli. Rian sedang izin keperluan family sedangkan Daniel sedang dalam pemulihan cedera.

Cerita cinderella Fajar/Fikri justru pada akhirnya jadi penyelamat wajah Indonesia. Sebelumnya, Indonesia nan merupakan negara kuat di bumi bulu tangkis tidak bisa meraih gelar juara di turnamen level Super 500 ke atas sejak awal tahun 2025.

Hal tersebut jelas merupakan catatan nan mengecewakan dan memalukan untuk Indonesia. Ketiadaan gelar dari turnamen ke turnamen jelas membikin langkah pemain-pemain Indonesia terasa makin berat di turnamen berikutnya.

Beban nan mereka rasakan terasa makin besar. Tiap turnamen bergulir, pertanyaan tentang kemungkinan bisa meraih gelar juara dan mengakhiri paceklik gelar terus mengalir.

Berkaca pada perihal itu, kemenangan Fajar/Fikri di China Open tanpa diragukan lagi tak ubahnya sebagai sebuah kemenangan besar. Kini dengan sukses Fajar/Fikri menjadi juara di China Open, beban paceklik gelar sudah terangkat dan angan titik kembali prestasi Indonesia bisa mulai diikat kuat.

Baca lanjutan buletin ini di laman berikut >>>


Selengkapnya