ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5294324/original/009003100_1753365273-WhatsApp_Image_2025-07-24_at_18.02.50.jpeg)
Bola.com, Jakarta - Tiap musim jumlah pembimbing lokal di kejuaraan elite Indonesia terus menyusut. Di Liga 1 jenis lalu, di awal persaingan tetap tercatat nama Rahmad Darmawan, Widodo C. Putro, dan Imran Nahumarury.
Namun hanya Imran Nahumarury nan bisa memperkuat hingga kejuaraan usai. Bahkan laki-laki asal Tulehu, Ambon, itu sukses menempatkan Malut United di ranking ketiga klasemen akhir.
Sayangnya gegara dianggap menodai prinsip dan idealisme klub, kisah bagus nan telah diukir Imran Nahumarury kudu berhujung kesedihan. Dia kudu berpisah dengan Laskar Kie Raha musim depan.
Meski begitu, pada BRI Super League 2025/2026 Malut United tak patah arang dan berkomitmen memberdayakan potensi jurutaktik lokal. Hendri Susilo pun dipilih dan sekarang jadi satu-satunya sosok pribumi nan tetap dapat kepercayaan sebagai ahli racik tim. Sementara 17 klub lainnya didominasi arsitek asing.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Layak Diberi Kesempatan
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/3420363/original/072020600_1617626544-03.jpg)
Secara tersirat, maka laki-laki berumur 59 tahun ini seakan mengemban kebanggaan dan angan puluhan pembimbing lokal berlisensi AFC Pro nan tak terpinggirkan dari kasta tertinggi Tanah Air.
"Hendri Susilo layak bersaing dengan pembimbing asing musim depan. Sebagai kolega, saya pribadi dan juga teman-teman pembimbing lokal sangat mendukung Hendri Susilo. Semoga dia sukses dan bisa mengangkat kehormatan pembimbing lokal di Super League nanti," kata Gusnul Yakin.
Jejak rekam Hendri Susilo sebagai pembimbing dimulai dari bawah. Setelah pensiun sebagai pemain, dia dipercaya menangani Timnas U-17 Pra Piala Asia 2005 dan 2007.
Berikutnya laki-laki asal Bukittinggi, Sumbar, ini berpetualang di beberapa klub elite hingga kasta terbawah. Mulai jadi asisten pembimbing di Persija, pegang Persisam, PS Sumbawa Barat, PSPS, PSCS, Sriwijaya FC, Semen Padang, hingga Persiraja.
Saat menukangi Persiraja, Hendri Susilo membawa klub asal Banda Aceh ini promosi ke Liga 1 2020. Namun dia pula nan jadi nakhoda kala Persiraja turun kasta lagi musim 2021/2022.
Butuh Sinergi Tim
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/3980050/original/010626900_1648649623-4_20220330IQ_Bhayangkara_FC_Vs_Persiraja_Banda_Aceh_14.JPG)
Musim lalu, mantan striker Timnas Indonesia dan Pelita Jaya ini sempat membangun tim Semen Padang di Liga 1. Tapi kebersamaan Hendri Susilo dengan Kabau Sirah hanya seumur jagung. Dia pun berlabuh ke Sriwijaya FC di pentas Liga 2.
Kini reputasi dan pengalaman Hendri Susilo diuji di Malut United. Selama 20 tahun karirnya sebagai pelatih, inilah klub termewah nan pernah ditangani Hendri Susilo.
Dengan materi pemain lokal dan asing nan mumpuni, tanpa bermaksud mendahului kehendak Allah SWT, Hendri Susilo diprediksi bisa mencatat prestasi terbaik.
Meskipun dia kudu adu pengetahuan dengan deretan jurutaktik asing beken seperti Bernardo Tavares (PSM), Bojan Hodak (Persib), Johnny Jansen (Bali United), hingga eks pembimbing Timnas Malaysia, Ong Kim Swee (Persik).
"Kepercayaan luar biasa bagi saya dipilih sebagai pembimbing Malut United. Saya tetap butuh support dan sinergi dari manajemen, staf, pemain, dan suporter Malut United. Mari kita satu tujuan membawa tim ini berprestasi di Super League," tuturnya.