Marquez Minta Aturan Motogp Diubah, Dianggap Memberatkan

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 05 Agu 2025 01:45 WIB

Pembalap Ducati Marc Marquez buka bunyi mengenai balasan penalti lantaran pelanggaran tekanan ban dalam balapan MotoGP. Marc Marquez keberatan dengan balasan penalti tekanan ban di MotoGP. (AFP/MICHAL CIZEK)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pembalap Ducati Marc Marquez buka bunyi mengenai balasan penalti lantaran pelanggaran tekanan ban dalam balapan MotoGP.

Marc Marquez mendukung peraturan MotoGP mengenai tekanan ban. Akan tetapi, balasan lantaran pelanggaran tekanan ban itu dianggap terlalu berat.

MotoGP 2025 diwarnai sejumlah momen nan melibatkan peraturan tekanan ban ini. Menariknya, Marquez beberapa kali terlibat dalam kasus itu.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Crash, pada MotoGP Ceko, Marquez mendapat peringatan di dasbor motor jika dia terancam kandas menyelesaikan 30 persen balapan lantaran tidak mencapai tekanan minimum pada ban depan.

Karena masalah itu Marquez 'memberikan' posisi terdepan dalam balapan kepada Pedro Acosta. Setelah mencapai pemisah ideal, Marquez kembali menyalip Acosta dan jadi pemenang.

Kejadian serupa terjadi di MotoGP Thailand. Kali ini Marquez memberikan jalan kepada Alex Marquez.

Maverick Vinales dari Tech3 jadi salah satu pembalap nan pernah dihukum penalti lantaran pelanggaran tekanan ban ini.

Karena pelanggaran tekanan ban di MotoGP Qatar, Vinales dihukum penalti 16 detik. Hukuman tersebut dirasa terlalu berat, dan Marquez mau ada pengurangan penalti.

"Saya setuju dengan patokan itu, lantaran pada akhirnya itu adalah patokan keselamatan," kata Marquez dikutip dari Crash.

"Memang betul penaltinya, menurut saya, terlalu berat. Saya bakal mengatakan ya, detiknya bisa lebih sedikit," ucap Marquez menambahkan.

MotoGP saat ini memberlakukan penalti setelah balapan sebesar +8 detik untuk balapan Sprint dan +16 detik untuk Grand Prix jika seorang pembalap kandas menyelesaikan persentase putaran nan diwajibkan (30 persen untuk Sprint, 60 persen untuk GP) di atas tekanan minimum.

"Bagi saya, kurangi penaltinya menjadi setengahnya. Misalnya, 4 detik untuk sprint dan 8 detik untuk balapan panjang. Itu bakal lebih masuk akal," tutur Marquez.

"Sekarang, 8 detik untuk sprint dan 16 detik untuk balapan adalah penalti nan sangat besar dan lebih baik menunggu nan lain."

[Gambas:Video CNN]

(sry/rhr)

Selengkapnya