ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Rabu, 30 Jul 2025 18:26 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pengamat sepak bola nasional Supriyono Prima menilai Timnas Indonesia U-23 belum bersikap dewasa dalam menghadapi provokasi musuh di Piala AFF U-23 2025.
Supriyono menyorot momen final Piala AFF U-23 2025 nan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 musuh Vietnam. Menurutnya, skuad Garuda Muda termakan siasat kubu The Golden Star nan membikin strategi tak melangkah efisien.
"Ketika diprovokasi, pemain kita terpancing dan itu tanda belum dewasa apalagi main di kandang. Seharusnya momentum ini bisa dimaksimalkan dengan baik," kata Supriyono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/7).
ADVERTISEMENT
"Akhirnya game plan, style bermain, kurang maksimal di final. Selama pertandingan kita dikendalikan musuh dan serangan tidak efektif," dia menambahkan.
Selama pertandingan, suhu laga melangkah begitu panas dengan pemain nan saling menjatuhkan satu sama lain. Belum lagi gerak-gerik pembimbing Vietnam, Kim Sang Sik nan sempat menghalangi laju Robi Darwis dalam melakukan lemparan ke dalam.
Ini membikin pertandingan Vietnam vs Indonesia di final Piala AFF U-23 2025 mengalami hujan kartu. Terdapat enam kartu kuning nan didapatkan Vietnam. Sedangkan Indonesia diganjar dua kartu kuning untuk pemain dan satu kartu merah untuk asisten pelatih.
Indonesia kalah 0-1 sekaligus merelakan gelar juara kepada Vietnam. Untuk kedua kalinya, tim Merah Putih dijegal musuh nan sama pada partai puncak Piala AFF U-23.
Supriyono berpendapat, perjuangan Timnas Indonesia U-23 layak mendapat pengakuan. Namun demikian, dia mengingatkan Kadek Arel dan kawan-kawan untuk lebih mawas diri dalam menyikapi langkah nyeleneh nan dihadirkan lawan.
"Sebelumnya kita perlu mengapresiasi keahlian tim dan perjuangan mereka. Tapi nan perlu digarisbawahi adalah kematangan, kedewasaan, dan kepintaran dalam bermain," ucapnya.
[Gambas:Video CNN]
(ikw/ikw/jun)