ARTICLE AD BOX
Bola.com, Jakarta - Joaquin Gomez, eks pembimbing Borneo FC, sekarang betul-betul bisa menikmati hari-harinya berbareng keluarga. Dia menukangi Pesut Etam sejak Januari 2015 alias paruh musim BRI Liga 1 2024/2025.
Di tangan ahli strategi asal Spanyol itu, Borneo FC nan sempat terpuruk di posisi ke-12 akhirnya sukses finis di posisi kelima klasemen akhir kasta tertinggi Indonesia.
Hanya saja, manajemen Borneo FC tak melanjutkan kerjasamanya dengan nakhoda berumur 35 tahun nan sekarang menukangi Anorthosis Famagusta, Siprus.
"Kembali ke rumah di Spanyol. Saya sudah lama tidak memandang keluarga. Jadi rencananya mau beristirahat dulu," kata Joaquin Gomez ketika diwawancara Bola.com melalui online.
"Anak-anak tidak meninggalkan saya sendirian selama satu menit. Saya hanya punya sedikit waktu sedikit sekarang di waktu pagi hari untuk berolahraga," imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jarang Bersua Keluarga
Menurut Joaquin Gomez, selama menukangi Borneo FC lebih kurang enam bulan membuatnya jarang berjumpa keluarga.
Kerja keras dan sasaran nan dipatok manajemen membikin eks asisten pembimbing Brighton & Hove Albion selalu konsentrasi terhadap timnya.
"Ketika Anda menyelesaikan satu pekerjaan suatu hari, Anda bakal memulai nan berikutnya sehari setelah Anda betul-betul tidak punya waktu untuk berakhir dan itu adalah bagian nan sangat penting," tukasnya.
"Sekarang sedang membangun proyek baru dan sangat senang kembali berkumpul berbareng keluarga. Saya sangat antusias untuk pekerjaan selanjutnya untuk beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Enggan Beberkan Alasan Pergi dari Borneo FC
Joaquin Gomez merasa enggan untuk membahas mengenai kepergiannya dari Borneo FC. nan pasti, dia sudah melakukan dan memberikan nan terbaik, meski awalnya tidak mudah.
"Tidak ada gunanya sekarang untuk membahasnya secara detail. Tapi nan jelas saya sudah pergi. Saya datang ke Indonesia tidak mempunyai banyak pengetahuan tentang negara, budaya, dan sepak bolanya," ujarnya.
"Setelah saya datang, kami mempelajarinya setiap hari. Bahkan sebelum kami tiba dan melakukan banyak pekerjaan"
"Selama 16 tahun berprofesi sebagai pelatih, saya tidak pernah lebih dari 2 alias 3 minggu tanpa pekerjaan. Saya mau menyelesaikan setiap musim dengan bekerja baik dan menunjukkan nan saya lakukan"
"Menukangi Borneo FC merupakan pekerjaan tingkat tinggi. Selama sisa musim mencoba untuk mengubah momentum dan mengalihkan situasi dan itulah nan kami lakukan saat itu," pungkasnya.