Video: Ketua Pssi Berikan Komentar Soal Pemain Diaspora Yang Bermain Di Bri Super League

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tanggapan tegas terhadap dugaan publik nan menyebut bahwa pemain naturalisasi alias diaspora nan bermain di BRI Super League mengalami penurunan kelas. Menurut Erick, persepsi tersebut keliru dan tidak mencerminkan realitas profesionalisme dalam bumi sepak bola.

Dalam konvensi pers nan berjalan di Jakarta, Erick menyampaikan bahwa setiap pemain mempunyai kewenangan untuk menentukan jalur kariernya, selama mereka tetap bermain secara ahli dan dibutuhkan oleh klub.

Ia mencontohkan bahwa pemain Jepang pun tersebar di beragam liga dunia, termasuk kejuaraan kasta kedua dan ketiga, tanpa dianggap mengalami penurunan kualitas.

"Pemain ya pasti mau main profesional, di mana pun kesempatan itu ada. Selama dibutuhkan klub dan mereka bisa hidup dari situ, tidak masalah," kata Erick.

Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa bermain di BRI Super League bukanlah corak degradasi bagi pemain Indonesia nan sebelumnya berkarier di luar negeri. Ia menilai bahwa kepulangan mereka ke tanah air justru bisa menjadi bagian dari proses membangun pekerjaan nan berkelanjutan.

"Kalau ada pemain Indonesia bisa main di Eropa, kita bersyukur. Tapi jika mereka kembali ke Liga 1, itu bukan degradasi. Mereka sedang membangun pekerjaan dan tetap profesional," tegasnya.

Pernyataan Erick ini sekaligus menjadi support moral bagi para pemain diaspora nan memilih Liga 1 sebagai tempat berkarier. Ia juga menekankan pentingnya memandang kontribusi dan komitmen pemain di lapangan, bukan sekadar label liga tempat mereka bermain.

Dengan semakin meningkatnya kualitas kejuaraan domestik dan ranking BRI Super League di level Asia, Erick berambisi publik bisa lebih objektif dalam menilai pilihan pekerjaan para pemain naturalisasi dan diaspora. Menurutnya, profesionalisme dan semangat memihak Merah Putih jauh lebih krusial daripada sekadar status liga.

Ringkasan

Selengkapnya